Bangkok – Mobil kecil Honda Brio secara resmi dijual di Thailand. Pada acara peluncuran yang dilakukan di Royal Paragon Hall, Siam Paragon 17 Maret 2011, Honda Thailand menyebutkan harga Brio dimulai dari sekitar Rp 115 juta hingga Rp 147 juta. Meski dikategorikan city car, Honda melengkapi Brio dengan sistem keselamatan tertinggi seperti adanya dual airbags di depan hingga sistem pengereman ABS dan EBD, sebagai fitur standar.
Honda Brio ini dipastikan akan menjadi magnet Honda di Bangkok Motor Show 2011, 24 Maret – 4 April 2011. Honda Brio memiliki dimensi panjang 3.610 mm, lebar 1.680 mm dan tinggi 1.485 mm. Untuk mesinnya seperti yang diprediksi menggunakan mesin i-VTEC 4-silinder berkapasitas 1.200 cc yang menghasilkan tenaga hingga 90 hp. Diklaim, mobil Honda termurah ini mencatatkan konsumsi bahan bakar untuk setiap satu liternya bisa menjelajah hingga 20 kilometer.
Tersedia dua pilihan transmisi yaitu otomatis 4-speed dan manual 5-speed. Warna eksterior yang tersedia meliputi Fresh Lime Metallic, Taffeta White, Cerulean Blue Metallic, Alabaster Silver Metallic dan Crystal Black Pearl. Dengan hadirnya Brio, Honda kini memiliki kendaraan entry level yang bisa dijadikan referensi konsumen saat membeli mobil pertama. “Honda bangga, Brio diperkenalkan perdana di Thailand sebagai produk global yang dirakit di sini. Kami sangat senang,” urai Sun Tsu Shi Fuji Akimoto, Presiden Honda Automobile Thailand Ltd, saat peluncuran.
Brio yang akan ditampilkan di Bangkok Motor Show 2011 dikembangkan dengan teknologi terkini dengan konsep ‘Man Maximum, Machine Minimum’. Artinya Honda mencoba memaksimalkan kelegaan ruang untuk para penumpangnya dengan meminimalkan desain komponen di dalamnya. Di pasaran Brio akan bertemu Nissan March, Chevrolet Spark, Suzuki Splash hingga produk yang baru akan diluncurkan yaitu Toyota Etios.
PT. Honda Prospect Motor (HPM), ATPM Honda, mengaku masih mempelajari Brio untuk dipasarkan di Indonesia. Namun sayangnya, HPM belum mengkonfirmasi kapan tepatnya Brio akan diluncurkan di Indonesia dan apakah akan diimpor utuh (CBU) atau dirakit di Indonesia (CKD).